Minggu, 28 Mei 2023

MODUL 1: TUGAS PENDAHULUAN 2




Modul 1
(Percobaan 3 Kondisi 6)

1. Kondisi
[Kembali]
  • Buatlah Rangkaian Multivibrator Monostabil sesuai dengan gambar pada percobaan dengan kapasitor sebesar 120 uF dan resistor sebesar 6 kΩ.
2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]

Gambar 1. Percobaan 3 kondisi 6


3. Video Simulasi [Kembali]



4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

Percobaan ini merupakan percobaan 3 kondisi 6 dimana terdapat Rangkaian Monostabil dengan kapasitor sebesar 120uF dan resistor sebesar 6 kohm. Rangkaian monostabil merupakan rangkaian yang hanya stabil di satu kondisi saja. Maksud dari stabil di satu kondisi saja adalah ketika yang awalnya input dari rangkaian berlogika 1 kemudian di ganti atau diubah inputnya menjadi logika 0 maka grafik gelombang yang awalnya di angka 1 turun ke 0 tetapi hanya sebentar atau sesaat karena dia akan kembali ke stabil nya yang awal yaitu ketika bernilai 1, itu dinamakan memiliki satu keadaan stabil. Perpindahan sesaat dari bentuk gelombang itu di pengaruhi oleh kapasitor, dimana fungsi dari kapasitor itu adalah menyimpan energi. 

Rangkaian ini terdiri dari 3 saklar SPDT, 2 LED, 1 IC-74HC123, 1 kapasitor sebesar 120 uF, 1 resistor dengan hambatan 6 k ohm, 1 buah Dioda dan 1 buah Potensiometer. 3 buah saklar SPDT dihubungkan ke kaki input IC74HC123 ,saklar 1 dihubungkan ke kaki input A, saklar 2 dihubungkan ke kaki input B, dan saklar 3 dihubungkan ke kaki MR (Master Reset), lalu output dihubungkan ke 2 buah LED yang dihubungkan ke ground. Tegangan pada Vcc sebesar 5 volt akan mengalirkan arusnya ke saklar 1,2 dan 3. Saat input saklar ke 3 berlogika 1 dan saklar lain berlogika 1 atau 0 maka lampu LED green menyala karena rangkaiannya merupakan multivibrator monostabil. Namun saat, saklar ke 3 berlogika 0 atau saat MR dalam keadaan aktif maka saklar 1 dan 2 tidak aktif/tidak bekerja.

Rangkaian multivibrator monostabil ini erat kaitannya dengan rangkaian RC. Jika nilai kapasitornya besar (kapasitornya penuh) maka akan terjadi peluruhan yang menyebabkan led menjadi mati. Karena pada percobaan ini menggunakan nilai kapasitor yang cukup besar, maka mengakibatkan terjadinya peristiwa jatuh tegangan di rangkaian tersebutr, sehingga arus yang mengalir sangat kecil atau bisa dibilang hampir tidak ada, yang mengakibatkan led nya tidak menyala. Tetapi apabila nilai kapasitornya kecil, maka jatuh tegangannya juga kecil, sehingga ada arus yang mengalir yang nantinya membuat led menjadi menyala.


5. Link Download [Kembali]

Download HTML klik di sini
➤Download Simulasi Rangkaian klik di sini
➤Download Video Praktikum klik di sini
➤Download Datasheet NAND klik di sini
➤Download Datasheet Switch klik di sini
➤Download Datasheet Resistor klik di sini
➤Download Datasheet Capasitor klik di sini
➤Download Datasheet LED klik di sini
➤Download Datasheet Diode klik di sini
➤Download Datasheet Potensiometer klik di sini









MODUL 1



                                                   MODUL 1

                "GERBANG LOGIKA DASAR DAN MONOSTABLE MULTIVIBRATOR"

1. Tujuan [Kembali]

  1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika dasar
  2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Boelean, dan PetaKarnaugh
  3. Merangkai dan menguji Multivibrator

2. Alat dan Bahan [Kembali]

1. Modul Elektronika Digital (Merek Dagang: DLorenzo).
     Pada percobaan kali ini, modul yang digunakan adalah panel Combinatory Logic seri DL 2203C, Power      Supply For Digital Electronics seri DL 2203D, dan Sequential Logic seri DL 2203S.


Gambar 1.1 Module De Lorenzo

Rangkaian sederhana multivibrator monostabil: 
  1. Panel DL 2203C 
  2. Panel DL 2203D 
  3. Panel DL 2203S

2. Jumper

Kabel jumper adalah jenis kabel pendek yang digunakan untuk menghubungkan dua komponen elektronik atau sirkuit secara langsung. Kabel ini umumnya terdiri dari beberapa konduktor kecil yang dilapisi dengan insulator, seperti plastik atau karet, dan memiliki konektor di setiap ujungnya. Karena pendek dan fleksibel, kabel jumper memungkinkan pengguna untuk melakukan koneksi sementara atau prototipe dengan cepat dan mudah tanpa perlu soldering.

Gambar 1.2 Kabel Jumper

3. Dasar Teori [Kembali]

3.1. Gerbang Logika Dasar


A. Gerbang AND

Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND 
Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND
Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.

B. Gerbang OR


Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol gerbang OR 
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR
Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. 

C. Inverter ( Gerbang NOT )

(a)
(b)

Gambar 1.5 (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT

1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT
Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol. 

 D. Gerbang NOR

(a)

(b)

Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR 
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR

Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 

E. Gerbang NAND

(a)

Gambar 1.7 (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND 
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND


Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 

F. Gerbang Exlusive OR (X-OR)

(a)

(b)

Gambar 1.8 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.

3.2. Multivibrator
Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.

Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

1. Multivibrator Astabil

Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.


2. Multivibrator Monostabil

Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil) ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut  ultivibrator satu bidikan (one shot multivibrator).


3.Multivibrator Bistabil

Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu  S, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.

4. Percobaan [Kembali]

4. 1. Prosedur Percobaan

A. Percobaan 1 Gerbang logika dasar

1. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.


2. Set switch B0 dan B1 sesuai dengan jurnal, catat output H yang terjadi pada tabel kebenaran.
3. Sekarang ganti switch B1 dengan input clock dan paralel kan ke output H.
4. Gambarkan bentuk sinyal keluaran pada tiap-tiap gerbang logika.
5. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.

B. Percobaan 2 Aljabar Boolean

Diberikan fungsi: 


Dengan menggunakan peta karnaugh dan aljabar boolean fungsi diatas dapat disederhanakan menjadi :


Keduanya dapat ditulis sebagai :


Prosedur Percobaan :

a. Buat rangkaian seperti gambar berikut : Diagram logika dari rangkaian yang menyatakan dua            bentuk ekivalen dari fungsi yang telah disederhanakan ditunjukkan pada gambar dibawah ini


b. Catat hasil yang didapat tersebut dalam bentuk tabel pada jurnal. Bandingkan hasil di dapat            dengan persamaaan awal.


C.  Percobaan 3 Multivibrator Monostabil
  1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2. Hubungkan input A & B dari gambar 2 Dengan Swith B0 & B1 dan Output Q &Q dengan LED H0 & H3.
  2. Buatlah kondisi Swith B0 & B1 seperti pada jurnal yang telah disediakan dengan menset pontensiometer dalamkondisi maksimum dan C8 pada 470 uf. Gambarkan bentuk sinyal yang anda dapatkan pada jurnal.
  3. Catat lamanya LED H0 hidup dan lamanya H3 mati untuk setiap variasi kapasitor dan resistor yang digunakan pada jurnal yang telah disediakan.


Entri yang Diunggulkan

Modul 4 [menuju akhir] [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percob...